Minggu, 25 November 2018

Keanekaragaman Flora dan Fauna di Danau Toba


BAB I

PENDAHULUAN
1.1                Latar Belakang
Danau Toba adalah salah satu Danau terbesar, baik di Indonesia ataupun di dunia.
Danau ini memiliki luas sekitar 1.00 km x 30 km. Di tengah Danau tersebut terdapat
sebuah Pulau besar, yaitu Pulau Samosir yang berada pada ketinggian 1000 meter di
atas permukaan laut.
Menurut Craig A. Chesner (1997), terjadi 3 letusan : 1.) 840.000 tahun lalu : terjadi
letusan di daerah Porsea yang kemudian membentuk Kaldera Porsea. Pada letusan ini,
terjadi lontaran material sebanyak 500 km kubik andesit-riolit dan menyisahkan  lapisan tuff setebal 300 m; 2.) 501.000 tahun lalu : terjadi letusan di daerah Haranggaol yang membentuk Kaldera Haranggaol. Pada letusan ini, terjadi lontaran material 60 km kubik riolit dan menyisahkan lapisan tuff setebal lebih dari 140 m; 3.) 74.000 tahun lalu : terjadi letusan yang menyatukan Kaldera-Kaldera Toba dengan panjang 100 km dan lebar 30 km (Ahmad Arif, Kompas, 119 Mei 2014).
Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di danau Toba
1.2                Rumusan Masalah
1.2.1        Bagaimanakah keanekaragaman flora dan fauna yang ada di danau Toba ?

1.3                Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui keanekaragaman flora dan fauna yang ada di danau Toba.

1.4                Manfaat Penelitian
1.4.1        Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui keanekaragaman flora dan fauna di danau Toba.
1.4.2        Sebagai media pembelajaran mengenai keanekaragaman flora dan fauna di danau Toba bagi pembaca

1.5                Hipotesis
Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di danau Toba sangat banyak.




BAB II

LANDASAN TEORI
2.1              Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, dan jumlah) yang sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dan kuantitatif atau dapat diukur (Khanifa,2015).

2.2              Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
2.2.1        Faktor dalam (internal) :
·         Hormon tumbuhan
·         Kematangan embrio
Embrio harus mengalami pematangan oleh hormon – hormon agar mengalami proses diferensiasi sel, histogenesis, dan organogenesis sehingga terbentuk kecambah dan berkembang menjadi individu baru.
·         Faktor genetis
Gen yang diturunkan dari tanaman induk ke embrio bisa saja gen dominan, sehingga tumbuhan dapat bersaing mendapatkan nutrisi dengan tumbuhan lain. Atau gen resesif yang tumbuh tidak optimal dan tidak mampu bersaing dengan tumbuhan lain (Khanifa,2015).

2.2.2        Faktor luar (eksternal) :
·         Kelembaban udara
Jika kelembaban udara rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat – zat mineral juga meningkat. Hal ini akan membuat pertumbuhan tanaman meningkat. Begitu juga sebaliknya.
·         Intensitas cahaya
Fotosintesis hanya bisa terjadi jika ada cahaya. Jika tidak ada cahaya, fotosintesis tidak akan terjadi sehingga tidak tersedia sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap kerja lastic auksin.
·         Suhu
Hormon hanya dapat bekerja optimal jika suhu lingkungan juga optimal. Jika suhu melebihi optimal, aktivitas hormon akan berkurang. Demikian juga jika suhu terlalu rendah, reaksi kimia di dalam sel akan terganggu sehingga pertumbuhan juga terganggu.
·         Nutrisi
Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen – komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jika tumbuhan kekurangan nutrisi, akan mengalami defisiensi.
·         Kadar oksigen (areasi)
Oksigen di dalam tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan bermanfaat dalam perkembangan sel – sel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah.
·         Kadar air
Air yang cukup diperlukan untuk meningkatkan kadar oksigen dari dalam tanah. Air juga berperan dalam peristiwa imbibisi yang menyebabkan perubahan kondisi di dalam sel sehingga lastic – lastic pertumbuhan diaktifkan (Maria,2016)


BAB III

PENELITIAN
3.1              Tempat dan Waktu
1.1.1        Tempat Penelitian
Penelitian Biologi Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan tanaman Kacang Hijau selama tujuh hari dilakukan di rumah Annisa Nurulisah Jalan Yos sudarso KM.9.

1.1.2        Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2017 sampai dengan 31 Juli 2017.

3.2              Variabel
3.2.1        Variabel bebas
Media tanam :
1.      Kapas
2.      Tanah hitam
3.      Pasir

3.2.2        Variabel terikat
Panjang batang tanaman kacang hijau.

3.2.3        Variabel control
1.      Volume air
2.      Suhu
3.      Cahaya

3.3              Alat dan Bahan
3.2.1    Alat     :
a.       Aqua gelas 45 buah.
b.      Penggaris.

3.3.1        Bahan  :
a.       Kacang hijau ¼ kg.
b.      Tanah hitam.
c.       Kapas.
d.      Pasir.
e.       Air

3.4              Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian.
2.      Rendam kacang hijau selama satu hari.
3.      Masukan tanah hitam,pasir dan kapas kedalam 45 gelas yang masing masing media tanam 15 gelas dan diber label.
4.      Masukan 4 butir kacang hijau ke dalam 45 gelas.
5.      Siram setiap hari selama tujuh hari dengan air secukupnya.
6.      Amati dan ukurlah pertumbuhan setiap tanaman kacang hijau pada masing masing media tanam  dan mengukur tinggi batang kacang hijau setiap hari selama tujuh hari.
7.      Catatlah hasil pengamatan pada table pengamatan.


3.5  Denah Perangkat Percobaan
3.5.1        Media tanam kapas
 













3.5.2        Media tanam tanah hitam
 













3.1.1        Media tanam pasir
 












Keterangan :               

Pot yang berisi tanaman kacanh hijau.


BAB IV

PEMBAHASAN
4.1       HASIL DAN PEMBAHASAN
            Berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini, tanaman kacang hijau mulai tumbuh pada hari pertama dan kedua. Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau hari pertama sampai dengan hari ke tujuh, bahwa media tanah hitam menunjukkan pertumbuhan yang lebih bagus dibanding dengan media kapas dan pasir, untuk media kapas masih lebih baik pertumbuhannya di banding media pasir.
Pada media tanah hitam, kacang hijau tumbuh lebih cepat dan baik karena banyak mengandung unsur-unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman dan memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta mempunyai kemampuan mengikat air tanah.
Media kapas dapat menyerap air, namun tidak memiliki zat hara sehinga tanaman lebih subur pada media tanah hitam.
            Media pasir sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara, maka kandungan makanan bagi tanaman sangatlah sedikit, sehingga tingkat kesuburannya rendah.

BAB V

PENUTUP
5.1  KESIMPULAN
Dari hasil percobaan tersebut, dapat kita lihat bahwa media tanam tanah hitam memiliki tingkat kesuburan lebih tinggi dibanding pasir dan kapas sehingga tanaman kavang hijau lebih cepat tubuh pada tanah hitam. Dapat disimpulkan bahwa media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.


DAFTAR PUSTAKA





LAMPIRAN 1 FOTO
1.      Hari pertama
Description: C:\Users\Annisa Nurulisah\Documents\LAPORAN BIO\foto bio\pembuatan 1.jpg
Description: D:\DSC_1190.JPG

2.      Hari terakhir

Description: E:\foto bio\IMG20170731165138.jpg

Description: D:\DSC_1188.JPG



LAMPIRAN 2 TABEL
Tabel 1              :    Data hasil pengukuran panjang batang tanaman kacang selama tujuh hari hijau pada media kapas, tanah hitam dan pasir.
Variabel Bebas
Kode Pot
Panjang pertumbuhan batang tanaman (cm) pada hari ke
1
2
3
4
5
6
7
Kapas
1
-
0,2
1
2,5
9,5
13,5
16,5
2
-
0,3
0,8
1,5
6
9
11
3
-
0,5
1
2
5
12
15
4
-
-
0,5
1
4,7
7,5
13
5
-
-
-
-
0,5
3
5
6
-
1
1,5
3,3
9
9
9,5
7
-
0,5
2
4
12
15,5
17
8
-
-
0,5
1,1
1,5
1,7
2
9
-
-
-
0,3
1
1,7
2
10
-
-
0,5
2,3
5
10,5
13,5
11
-
1
1,5
1,8
5
10,5
11
12
-
0,5
2
5
10
10,4
11
13
-
1
2,5
6
10
13
14,5
14
-
1
1,3
1,5
4
8,5
14,5
15
-
0,7
1,5
5
12
16
17
Rata-rata
-
0,4
1,1
2,4
6,3
8,7
11,5
Tanah hitam
1
-
-
0,5
2
4,5
10
15,5
2
-
-
-
-
1
1,2
1,5
3
-
-
-
-
-
1
4
4
-
1
2
5
13
19
24
5
-
-
1,3
3
3,5
4
4,2
6
-
-
1
4
13
17,5
21
7
-
-
-
-
1
5,5
12
8
-
0,3
0,5
1
1,2
2
3
9
-
0,8
1,5
5
11
16
18
10
-
-
0,3
0,5
0,6
2
9
11
-
1
3
7,5
16,5
19
22
12
-
0,8
3
8,5
17
20
23
13
-
1
2,5
6
13
18
25
14
-
-
-
-
1
3
6,3
15
-
-
0,5
1
3
9
16
Rata-rata
-
0,3
1,07
2,7
6.6
9,6
13,6
Pasir
1
-
-
1
2
6,5
12
18
2
-
-
0,5
1,8
6
13,5
19
3
-
1
2,3
4
7,5
13
16
4
-
-
0,3
0,5
1
4,5
12
5
-
-
0,7
1
1,2
5
8
6
-
-
0,8
1
4
4,5
6,5
7
-
-
-
-
-
0,5
1,2
8
-
-
0,4
0,8
2,4
3
8,5
9
-

0,2
0,5
1
1.4
2
10
-
-
-
-
0,2
2,5
6,5
11
-
-
0,5
1
1,2
5
8
12
-
-
-
-
0,8
1
2
13
-
-
0,2
1
1,3
2
7
14
-
-
-
0,5
2
10
17
15
-
1
5
12
18
20
22
Rata-rata
-
0,1
0,7
1,7
4,0
6,5
9,1

Table 2              :        Rata-rata panjang batang tanaman kacang hijau selama tujuh hari  pada media kapas, tanah hitam dan pasir.
Rata-rata (cm)
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Hari 6
Hari 7
Kapas
0
0.4
1.1
2.4
6.3
8.7
11.5
Tanah hitam
0
0.3
1.07
2.7
6.6
9.6
13.6
Pasir
0
0.1
0.7
1.7
4
6.5
9.1



LAMPIRAN 3 GRAFIK

Description: Panjang batang (cm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah tata cara memandikan jenazah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syariat Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang tidak perna...